GUEMUDA.COM, Jakarta – Buat kamu yang akrab sama dunia investasi, nama Warren Buffett pasti enggak asing lagi. Buat orang-orang di dunia investasi Warren Buffett mungkin udah dianggap gurunya para investor berkat rekam jejak kesuksesannya di dunia keuangan. Bagi banyak orang, tips investasi dari Buffett mungkin bukan lagi sekadar tips tapi semacam petuah seorang suhu.
Buffett besar seperti sekarang karena berhasil membesarkan perusahaannya, Berkshire Hathaway, dari perusahaan tekstil yang nyaris bangkrut jadi perusahaan konglomerasi multinasional yang membawahi berbagai perusahaan macam GEICO, Dairy Queen, Duracell, dll. Buffett menyulap Berkshire Hathaway yang tadinya sahamnya cuma bernilai 7,6 dolar AS pada awal 1960-an hingga menjadi 500.000 dolar AS pada Maret tahun ini.
Warren Buffett punya beberapa saran buat mereka yang punya minat mencoba ataupun yang sudah nyemplung ke dunia investasi yang sudah dikompilsai oleh Motley Fool.
- Marjin yang aman
Warren Buffett ternyata punya prinsip investasi yang enggak terlalu rumit. Salah satu prinsipnya adalah memprioritaskan “margin of safety” atau marjin keamanan. Contoh ada saham yang nilainya $10 tapi sejatinya saham perusahaan itu punya nilai $12, maka ada marjin keamanan $2. Dengan begitu nilai intrinsik aset itu akan mencegah harga saham perusahaan itu terjun drastis.
- Fokus ke kualitas
Warren Buffett enggak minat naruh duitnya ke saham ‘gorengan’. Kalaupun pernah itu mungkin jarang banget dan terjadi jaman lampau. “Jauh lebih baik beli perusahaan bagus di harga yang wajar ketimbang beli perusahaan biasa di harga luar biasa,” kata Buffett yang populer di kalangan investor.
- Ga usah FOMO
Fear of missing out atau FOMO atau takut ketinggalan tren enggak pernah ada dalam kamus Buffett. Di era medsos yang kapan pun bisa bikin orang merasa ketinggalan sesuatu, penting banget untuk punya prinsip ini. Menurut Buffett seorang investor jangan pernah naruh duit karena banyak orang beli saham tertentu, tapi jangan pernah juga beli saham tertentu yang lagi ga disukai orang-orang. “Kualitas terpenting seorang investor adalah emosi bukan kecerdasan. Kamu butuh emosi yang tidak menuai rasa senang akibat mengikuti arus ataupun melawan arus,” kata Buffett.
- Crash dan koreksi sudah biasa
Beli murah jual mahal merupakan prinsip utama main saham. Cuma buat kita yang masih muda, khususnya yang baru banget main saham, ngeliat harga saham rontok pasti bikin mules apalagi kalau portofolio ikut merah juga. Tapi yang perlu diingat market crash dan mengalami koreksi itu biasa. Buat Buffett momen pasar mengalami koreksi atau crash justru momen favoritnya karena dia bisa beli saham yang dia inginkan dengan harga diskon. “Kesempatan enggak sering muncul. Saat hujan emas siapin ember bukan helm.”
- Mindset jangka panjang
Menurut Pak Buffett, ketika terjun ke dunia investasi, cara berpikir yang dipakai harus jangka panjang. “Kalau kamu ga ingin memiliki saham selama sepuluh tahun, jangan pikir bisa memilikinya untuk sepuluh menit.” Ini salah satu kutipan Buffett yang paling terkenal tentang orientasi jangka panjang saat berinvetasi. Buat beliau, memilih saham bukan didasarkan harganya akan naik dalam sepekan, sebulan, atau setahun.
- Jangan takut untuk jual saat diperlukan
“Yang paling penting saat kamu berada dalam lubang adalah berhenti menggali”. Ini adalah kutipan Buffett yang cukup terkenal mengenai saham yang harus dia jual rugi (cut loss). Meski saham suatu perusahaan punya prospek yang bagus, ga ada jaminan prospek itu benar-benar jadi kenyataan. Buffett pernah beli saham di perusahaan hipotek dengan prospek yang bagus tapi akhirnya dia lepas karena internal manajemen membuat kesalahan. Berkat keputusan itu, Buffett terhindar dari krisis keuangan 2008 yang turut menimpa perusahaan itu.
- Baca, baca, baca
Warren Buffett termasuk tipe orang yang menghabiskan waktunya dengan duduk dan berpikir. Mayoritas waktunya dia habiskan dengan membaca. Buffett percaya kesuksesan dia dalam dunia keuangan merupakan akumulasi pengetahuan yang dia himpun sepanjang hidupnya.