GUEMUDA.COM, Jakarta – Persoalan modal menjadi faktor utama bagi startup untuk bisa terus bertumbuh. Maka tidak aneh jika banyak startup mempercantik dirinya untuk memikat para investor.
Pada umumnya, investor atau penyuntik modal startup berasal dari kalangan perusahaan modal ventura. Apalagi mengacu pengertian dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perusahaan modal ventura (venture capital company) adalah badan usaha yang melakukan usaha pembiayaan/penyertaan modal ke dalam suatu Perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan (investee company) untuk jangka waktu tertentu.
OJK juga membagi kegiatan usaha Perusahaan Modal Ventura meliputi penyertaan saham (equity participation), penyertaan melalui pembelian obligasi konversi (quasi equity participation), dan pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha (profit/revenue sharing).
Di sisi lain, para perusahaan modal ventura punya berbagai kriteria sebelum menyuntikan modalnya ke startup. Seperti pemaparan Asosiasi Modal Ventura dan Startup Indonesia (AMVESINDO).
Apa saja kriteria yang dimaksud?
Pendiri
Perusahaan modal ventura akan menilai pendiri dan kapabilitas dan passion mereka dalam menjalankan startup ini. Biasanya perusahaan modal ventura akan melakukan background check dari founders terkait kinerja dan pengalaman mereka. Aspek ini sangat krusial dalam menilai startup tahap awal, karena pendiri menjadi risiko sekaligus faktor pendukung terbesar bagi suksesnya startup meluncur ke depannya.
Pasar
Perusahaan modal ventura juga akan menilai pasar atau market sizing, apakah potensi pasarnya besar, mampu berkembang, serta timing pasar yang tepat. Untuk menggali penilaian dengan lebih objektif, PMV akan berbicara dengan pemain di pasar tersebut untuk mengetahui persepsi, tingkat kepuasan, dan minat mereka terhadap startup ini.
Produk
Ketiga adalah menilai produk, produk yang ditawarkan harus memiliki unique value proposition (USP) yang jelas serta diferensiasi dengan kompetitor. Saat menilai startup tahap awal, biasanya investor tidak punya cukup data terkait biaya dan profitabilitas.
Keuangan
Terakhir, investor akan menilai performa operasional dan finansial. Di tahap ini, perusahaan modal ventura semakin kritis terhadap kemampuan eksekusi startup, mulai dari laporan keuangan historis, proyeksi, unit ekonomi atau struktur biaya, dan potensi profitabilitas. Potensi startup untuk exit juga menjadi faktor pertimbangan investasi.