GUEMUDA.COM, Jakarta – Memilih saham untuk investasi memang perlu mempertimbangkan banyak hal. Salah satunya kapitalisasi pasar (market capitalization/market cap).
Mengutip ocbcnisp.com, kapitalisasi pasar atau market cap adalah sebuah ukuran yang didasarkan pada nilai agregat suatu perusahaan. Market cap didapatkan dari total pengalian jumlah outstanding shares (saham) perusahaan yang beredar dengan harga satu lembar saham di pasaran.
Istilah ini seringkali dimanfaatkan oleh para investor untuk mengukur kualitas suatu perusahaan. Dengan mengetahui nilai market cap, investor bisa menentukan berapa total uang yang harus dikeluarkan untuk membeli semua saham dari perusahaan yang diinginkan.
Mudahnya begini, jika seorang investor ingin mengambil 100% kepemilikan suatu perusahaan, maka Ia harus membayar sebesar nilai market cap. Itu berarti, semakin besar nilai market cap makin besar pula potensi perusahaan tersebut untuk dijadikan tujuan investasi.
Untuk memudahkan investor memilih saham, Bursa Efek Indonesia (BEI) juga sudah mengelompokkan saham-saham dengan market cap terbesar. Di antara daftar itu, 5 besar saham yang dimaksud antara lain:
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) nilai market cap Rp894 triliun.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) nilai market cap BBRI Rp608 triliun
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) nilai market cap Rp407 triliun
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) nilai market cap Rp326 triliun.
PT Astra International Tbk (ASII) nilai market cap Rp228 triliun
PT Bank Jago Tbk (ARTO) nilai market cap Rp226 triliun
PT Unilever Tbk (UNVR) nilai market cap Rp155 triliun
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) nilai market cap Rp154 triliun
PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) nilai market cap Rp138 triliun
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) nilai market cap Rp122 triliun
Dari 10 daftar saham dengan market cap terbesar di Indonesia itu, kita sebagai investor menjadi tahu bahwa saham-saham itu dinilai tinggi oleh pasar. Artinya, saham-saham itu merupakan pilihan saham yang tepat untuk investasi.
Meski begitu, kita harus selalu ingat bahwa investasi memiliki risikonya masing-masing. Investasi saham sendiri memiliki risiko tinggi seiring dengan potensi keuntungan yang tinggi pula.